JAKARTA - Selama ini Indonesia dan Inggris sudah
banyak menjalin kerjasama, khususnya di bidang pendidikan. Hal tersebut
dilihat dari beragamnya beasiswa ke Inggris sehingga sudah sekira 3.000
pelajar Indonesia kuliah di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
"Sudah banyak kerjasama berupa MoU dengan institusi pendidikan di
Indonesia. Namun sebenarnya yang terpenting bukanlah memperbanyak
MoU-nya," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, Kamis
(28/1/2016).
Moazzam berpendapat, mendalami program yang telah disepakati
sebelumnya jauh lebih bermakna. Pasalnya, hal itu akan menciptakan hasil
yang nyata.
"Dengan mendalami program, maka akan terbangun sebuah kemitraan.
Sehingga menurut saya, pemerintah Indonesia harus membuat kebijakan yang
juga mampu mendorong terlaksananya program secara berkelanjutan,"
tuturnya.
Director Education and Society British Council, Teresa Birks
menjeaskan, selama ini pihaknya lebih mudah untuk membangun kerjasama
dengan universitas swasta ketimbang perguruan tinggi negeri (PTN).
"Padahal sebenarnya penelitian atau riset di universitas negeri itu
lebih bagus. Tetapi sejauh ini kerjasama dengan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) terjalin baik,"
ucapnya.
Teresa menambahkan, selain riset, pada tahun lalu ada 20 akademisi
dari Inggris datang ke Indonesia untuk memberi materi, seminar, dan
workshop, kepada para mahasiswa masing-masing ke tiga perguruan tinggi.
"Sebenarnya dari Kemristekdikti ingin supaya mereka bisa lebih lama,
misalnya setahun. Tapi dengan adanya 20 akademisi sudah cukup bagus, dan
semoga ke depan bisa ditingkatkan lagi," pungkasnya.
Sumber : http://news.okezone.com/read/2016/01/28/65/1299315/kerjasama-pendidikan-bukan-sekadar-mou
0 komentar:
Posting Komentar